Selasa, 29 April 2014

Menikmati Sunrise di Gunung Bromo

sunrise di bromo















Obyek Gunung bromo sangat dikenal luas di Indonesia maupun Di luar negri. Banyak para wisatawan lokal atau pun mancanegara penasaran dan tertarik untuk melihat keindahannya. Tidak sedikit orang yang tidak mengetahui letaknya.
Letak dan lokasi geografis gunung bromo tepatnya berada di provinsi jawa timur, dan dikelilingi oleh 4 wilayah pemerintahan kabupaten, karena terletak di perbatasan kabupaten diantaranya: Kab. Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang.
Gunung ini merupakan salah satu mascot wisata yang ada di provinsi bagian timur Pulau Jawa dan menjadi salah satu gunung terindah di dunia. Gunung yang masih aktif ini memiliki ketinggian diatas 2.392 meter diatas permukaan laut. Luas area dan lautan pasir atau savana kurang lebihnya mencapai 5.250 Ha, sedangkan luas Taman Nasional Balai Besar Bromo Tengger adalah 52.250 Ha dengan tinggi permukaan lautan pasir mencapai 2.100 meter dari permukaan laut. Suhu udara di gunung yang memiliki keindahan matahari terbit ini mencapai antara 3˚-18˚ C dengan kelembaban 42% – 97%, sedangkan curah hujan mencapai 160 mm-1800 mm/tahun.
Gunung yang memiliki cerita legenda ini juga terkenal dengan sunrise-nya yang indah. Untuk mendapatkan momen matahari terbit yang indah, tidak perlu bersusah payah untuk mendaki gunung, salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah wisatawan bisa menaiki mobil jeep. Sunrise yang disajikan di kawasan pendakian TN BB Bromo Tengger Semeru ini dilihat dari Gunung Penanjakan. Gunung ini memiliki ketinggian 2.700 m dpl (lebih tinggi dibandingkan Gunung Bromo), sehingga pada saat sunrise, para pengunjung bisa melihat langsung pemandangan Gunung Bromo, Batok dan Semeru dalam waktu bersamaan, pemandangan. Pemandangan melihat puncak ketiga gunung secara bersamaan tersebut yang membedakan sunrise di TN ini dengan tempat lainnya. Waktu yang tepat untuk berkunjung adalah musim kemarau juni dan juli, cuacanya cerah dan tidak mendung.
Sunrise dapat dilihat pada pukul 04.30-05.30 a.m untuk melihat sunrise kita harus menaiki jeep Dan menaiki puncak penajakan tidak boleh menggunakan mobil pribadi.
Agar tepat waktu melihat matahari terbit, biasanya para pengunjung berangkat dari penginapan diatas jam 00.00-03.00 pagi untuk menuju Gunung Penanjakan. Track diawali dengan menurun bukit ,kemudian lautan pasir setelah itu track langsung menanjak terjal. Setelah melewati beberapa rintangan jalan dan kira-kira 2-3 jam sampai lebih berjalan, barulah sampai di Puncak Penanjakan. Suhu di puncak gunung ini mencapai 10 derajat C, sehingga perlengkapan jaket dan topi wajib dibawa.
Jika jam menunjukan pukul 05.00 biasanya bulatan matahari yang hanya sekecil pentul korek api, perlahan-lahan membesar, dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan memberi penerangan. Sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung disekitar gunung penanjakan.
Petualangan belum berhenti sampai di situ, jika merasa kelelahan setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang. Pengunjung bisa beristrahat di pura tempat ibadah orang tengger dengan latar belakang gunung yang megah.
Untuk mencapai puncak Gunung Bromo, pengunjung harus melewati lautan pasir dan mendaki kurang lebih 250 anak tangga. Sesampainya di puncak gunung, terlihat kawah Gunung Bromo mengeluarkan asap dan dapat juga melihat pemandangan ke bawah lautan pasir yang indah. Selain Gunung Bromo ada juga Gunung Batok yang merupakan legenda penolakan cinta raksasa oleh gadis desa.
Gunung batok ini merupakan kawasan pegunungan yg ada di wilayah Bromo Tengger. Letak Gunung Tengger berada di tengah Gunung Bromo, Gunung Widodaren, dan Gunung Penanjakan.
Selain itu semua ada lagi yang menyenangkan di Gunung Bromo, ada pasir berbisik , savanna dan padang teletubbies, untuk menuju tempat itu hanya memerlukan 20 menit dari kaki gunung bromo. Pasir berbisik ini berbeda dengan pasir di gunung bromo karena ini pasir lebih halus dan tidak banyak debu di lokasi ini lebih sejuk dan segar.
Selamat berkunjung dan menikmati pesona “surga” yang diletakan tuhan di Tanah Gunung Bromo dan jangan lupa untuk melestarikannya agar masih bisa dinikmati hingga generasi anak cucu.
*dari berbagai sumber
Foto: wisatajawatimur.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar